LIMBANGAN – Kabupaten Garut saat ini mampu memproduksi komoditas pertanian jagung mencapai 550 ton pertahun.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut yang dapat mengoptimalkan lahan pertanian di wilayah untuk terus meningkatkan produktifitas Jagung.
Optimalisasi lahan dilakukan dalam mempersiapkan ketahanan pangan nasional.
“Saya kira kalau kita semua perhatian pada pertanian, maka insya Allah ekonomi kita akan pulih dan masyarakat tidak perlu risau lagi atas berbagai tantangan yang ada,” ujar Mentan dalam rilisnya, (15/11)
Dia mengatakan, keberadaan lahan di Kabupaten Garut mampu dioptimalisasi agar lebih produktif. Seperti di Kecamatan Limbangan yang dimanfaatkan untuk komoditas Jagung.
Untuk itu, pemanfaatan lahan untuk menjaga ketahanan nasional perlu terus dilakukan setiap kepala daerah.
Yasin menilai, ada dua tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian. Pertama adalah tantangan cuaca dan kedua adalah krisis pandemi.
Namun, keduanya bukan alasan untuk tidak berproduksi, mengingat pertanian sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi dan mekanisasi.
Salah satu caranya adalah saling bersinergi dalam menjaga ketahanan pangan agar cadangan pangan selalu tersedia, meskipun dalam situasi cuaca ekstrem.
“Saya bersama pak gubernur atas perintah bapak presiden berkonsentrasi untuk mempersiapkan (ketahanan pangan), terutama di cuaca ekstrem sampai dengan bulan Maret,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan produktivitas jagung di di Kecamatan mencapai 4.000 hektar (ha). Sedangkan di Kecamatan Nagrek sekitar 2.000 hektare.
‘’Dua kecamatan saja kalau dijumlah pada musim tanam sangat luar biasa,” katanya.
Bupati Garut H Rudy Gunawan mengatakan selama ini Garut memiliki potensi besar dalam menunjang ekonomi rakyat melalui sektor pertanian.
Menurutnya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Garut 39 persennya dihasilkan dari sektor pertanian. (radartasik.com)